CILACAP, INFO_PAS - Lapas Karanganyar telah mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti Pelatihan Pengamanan dan Intelijen pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rutan yang berlangsung di EL Hotel Bandung, Jawa Barat. Sebagai perwakilan dari Lapas Karanganyar, Ari Adi Kurniawan, yang menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha, turut hadir dalam kegiatan penting ini. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan intelijen serta pengamanan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rutan, demi memastikan ketertiban dan keamanan yang optimal, Jumat (18/10/24).
Kegiatan pelatihan ini digelar mulai tanggal 16-18 Oktober 2024. Pelatihan dimulai dengan acara pembukaan yang berlangsung khidmat. Acara ini dihadiri oleh Kapus Lemdik Intel Polri, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jawa Barat, dan 40 peserta pelatihan dari berbagai Lapas dan Rutan. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Pemasyarakatan, sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan terhadap negeri. Ketua panitia pelatihan memberikan laporan singkat terkait kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari, diikuti dengan sambutan dari Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat.
Selanjutnya, Direktur Pengamanan dan Intelijen, Teguh Yuswardhie, secara resmi membuka pelatihan. Dalam sambutannya, Teguh menekankan kepada para peserta agar menyerap dengan baik ilmu yang akan disampaikan oleh para pemateri, karena keterampilan intelijen sangat penting untuk meningkatkan pengamanan di Lapas dan Rutan. Beliau juga menyampaikan, "Ilmu yang kalian dapatkan selama pelatihan ini akan menjadi bekal berharga dalam menjalankan tugas-tugas pemasyarakatan, khususnya dalam mitigasi risiko dan deteksi dini."
Setelah acara pembukaan, peserta mulai mendapatkan materi pertama yang mencakup teori dasar Intelijen, Elicting, Pengamatan, dan Penjajakan. Materi ini sangat penting untuk memberikan landasan pemahaman tentang bagaimana intelijen bekerja dalam menjaga keamanan. Kegiatan berlangsung intensif hingga pukul 21.00.
Di hari kedua, pelatihan dilanjutkan dengan materi tentang pembentukan jaringan intelijen. Peserta diajarkan bagaimana membangun jaringan intel yang efektif di lingkungan lapas dan rutan. Jaringan ini sangat penting untuk mendeteksi potensi ancaman dan mengambil langkah-langkah preventif. Materi berikutnya adalah tentang produk intelijen, yang berfokus pada bagaimana informasi intelijen diolah dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Setelah sesi teori, peserta mengikuti simulasi intelijen yang dirancang untuk menguji kemampuan mereka dalam menghadapi situasi nyata. Simulasi ini melibatkan skenario lapangan yang menuntut para peserta untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari dalam situasi yang kompleks dan menantang. Kegiatan berlangsung hingga malam hari, dengan tujuan memberikan pengalaman nyata dalam penanganan intelijen di lapangan.
Pada hari terakhir kegiatan dimulai dengan sesi pembahasan dan evaluasi hasil pelatihan. Para peserta berdiskusi mengenai apa yang telah mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat menerapkannya di unit kerja masing-masing. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua peserta memahami materi dengan baik dan siap menerapkannya di lapangan.
Setelah sesi evaluasi, acara penutupan dimulai. Direktur Pengamanan dan Intelijen, Teguh Yuswandie, memberikan arahan penting kepada seluruh peserta. Dalam pesannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lemdik Intel Polri yang telah memberikan pelatihan meskipun dengan waktu yang terbatas. "Meskipun waktu pelatihan ini tidak ideal, namun saya berharap ilmu yang kalian dapatkan bisa memberikan manfaat besar bagi Pemasyarakatan, " ungkap Teguh.
Baca juga:
Anies Bertemu Sekjen Liga Muslim Dunia
|
Beliau juga menekankan pentingnya peserta pelatihan menjadi agen intelijen di unit pelaksana teknis masing-masing. "Kalian diharapkan mampu menjadi agen intelijen yang handal di lapas atau rutan kalian. Sampaikan segala informasi penting kepada pimpinan untuk mengambil tindakan preventif. Jika ada kegiatan seperti ini lagi, kami sangat mendukung, " tambah Teguh.
Teguh juga berbicara mengenai beberapa kejadian di Lapas area DKI yang berhasil dicegah berkat kekuatan intelijen. Beliau menekankan bahwa di masa transisi pemerintahan, peran intelijen sangat penting untuk mencegah kerusuhan dan gangguan keamanan. Beliau berharap pelatihan seperti ini dapat terus dilakukan dan diikuti oleh lebih banyak peserta di masa mendatang.
Sebelum acara ditutup, Teguh menyampaikan pesan inspiratif kepada peserta dengan mengingatkan slogan dalam dunia intelijen: "Berhasil tidak dihargai, gagal dicaci maki, hilang tidak dicari, mati tidak diakui." Pesan ini memberikan semangat kepada peserta bahwa peran intelijen mungkin sering tidak terlihat, namun sangat krusial dalam menjaga ketertiban dan keamanan.